widget

Senin, 10 November 2014

Memahami unsur kebahasaan dalam teks prosedur


Setelah kalian memahami stuktur teks prosedur kompleks, sekarang coba perhatikan ciri kebahsaan yang digunakan pada teks “ apa yang harus anda lakukan jika ditilang?” ciri kebahsaan yang ada dalam teks prosedur kompleks?
(1)      Ciri yang paling menonjol adalah penggunaan (a) partisipan manusia secara umum; (b) verba material dan verba tingkah laku; (c) konjungsi temporal. Contoh berikut diambil dari teks prosedur kompleks tersebut. Kalian diminta untuk menambahkan yang lain.
(a)    Partisipasi manusia secara umum, seperti pengendara dan anda pada kalimat pengendara kendara bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan dan berikut ini hal yang harus anda perhatikan ketika di tilang.
(2)      Syarat dan pilihan pada teks prosedur kompleks diungkapkan dengan konjungsi yang sama, yaitu jika, apabila, atau seandainya. Keadaan ini merupakan faktor lain yang menjebabkan kekompleksan prosedur itu. Sekarang, temukanlah kalimat yang mengandung jika, apabila, atau seandainya p[ada teks prosedur kompleks itu.
Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan syarat :
(a)    Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya
(b)   Jangan hentikan kendaraan anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas (polantas)
(c)     Jika polisi menyatakan anda dilarang belok ke kiri karena ada tanda dilarang belok kiri, anda harus yakin bahwa tanda tersebut benar benar ada.
(d)   Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil jika anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda.
(e)    Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak diluar prosedur. 
Jika, apabila, atau seandainya yang menunjukkan pilihan :
(a)    Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak diluar prosedur
(b)   Apabila menerima tuduhan, anda harus bersedia membayar ke bank
(c)    Surat atau kendaraan yang ditahan dapat diambil jika anda dapat menunjukkan bukti pembayaran denda
(d)   Jika menolak tuduhan, katakan keberatan anda dengan sopan
(3)    Disamping unsur kebahsaan di atas, ternyata teks prosedur kompleks itu banyak mengandung perintah. Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Menurut fungsinya, kalimat dapat diklasifikasi menjadi kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif.
Kalimat imperatif berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Berikut ini adalah conoh kalimat imperatif yang diambil dari teks prosedur kompleks itu.
(a)    Kenali si petugas
(b)   Pahami kesalahan anda.
(c)    Pastikan tuduhan pelanggaran.
(d)   Jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.
(e)    Terima atau tolak tuduhan.
Contoh-contoh kalimat imperatif di ats dapat diubah menjadi kalimat deklaratif yang dimaksud dengan kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi atau kabar berita ntentang sesuatu. Apabila contoh kalimat imperatif itu diubah menjadi kalimat deklaratif, kalimat itu dapat disajikan sebagai berikut.
(a)    Pengendara yang ditilang mengenali petugas yang menilang.
(b)   Pengendara memahami kesalahannya.
(c)    Pengendara memastikan tuduhan pelanggaran.
(d)   Pengendara tidak menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas.
(e)    Pengendara menerima atau menolak tuduhan.
Contoh-contoh kalimat imperatif itu dapat pula diubah ke dalam kalimat in terogatif. Adapun kalimat interogatif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat interogatif berfungdi untuk meminta  informasi tentang sesuatu. Kalimat interogatif dapat dibagi menjadi kalimat interogatif  yang menuntut jawaban ya atau tidak dan kalimat interogatif yang menuntun jawaban yang berupa informasi.
Kalimat (a), (b),  dan (c) merupakan contoh kalimat interogatif yang menuntut jawaban ya atau tidak.
(a)    Apakah anda mengenali petugas?
(b)   Apakah anda memahami kesalhan anda ?
(c)    Dapatkah anda memastikan tuduhan pelanggaran ?
(d)   Megapa anda menyerahkan kendaraan atau STNK begitu saja kepada petugas?
(e)    Siapah yang menerima atau menolak tuduhan ?
Bacalah teks prosedur kompleks itu sekali lagi. Dari teks tersebut, cobalah mencari contoh kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif. Setelah itu, ubahlah dari suatu jenis kalimat menjadi jenis kalimat lainnya. Misalnya, dari kalimat imperatif diubah menjadi kalimat deklaratif atau kalimat interogatif.
Contoh kalimat imperatif yang kalian temukan:
(a)    Utamakanlah SIM sebagai surat yang ditahan oleh polantas.
(b)   Anda dilarang belok kiri
(c)    Jangan hentikan kendaraan anda
(d)   Pahami kesalahan anda
(e)   Tanyakanlah apa kesalahan anda !
Contoh-contoh kalimat deklaratif yang kalian temukan :
(a)    Pelanggar menerima atau menolak pelanggaran
(b)   Penegendara selayaknya mengecek tuduhan pelanggarn polisi
(c)    Penegndara dapat memahami kesalhannya

Contoh kalimat interogatif yang kalian temukan :

(a)    Siapa yang menentukan menerima atau menolak tuduhan ?
(b)   Kenapa anda menyerah kendaraan atau STNK ke polisi ?
(c)    Apakah anda sudah mengenal polantas tersebut ?

 (4)    Partisipan manusia adalah semua manusia, bukan hanya Tono atau Budi. Sapaanpun dimaksudkan sebagai siapa saja yang ditargetkan oleh teks tersebut. Akan tetapi, apabila teks prosedur kompleks itu disampaikan langsung secara lisan kepada mitra bicara, seperti anda dan kamu, yang dimaksud adalah orang yang diajak bicara itu.
Partisipan dapat meliputi pronomina atau kata ganti yang digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti –nya (kata ganti orang ketiga tunggal) yang mengacu kepada pengendara seperti pada contoh berikut
Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak yang berwajib
Pengacuan seperti terlihat pada contoh itu juga merupakan alat kohesi yang baik. Pengacuan yang demikian itu juga dilakukan sebagai alat untuk menghindari pengulangan kata yang sama terus menerus.
Cara pengacuan yang lain yang terdapat didalam teks tersebut. Kalian boleh mencari pengacuan partisipan yang bukan manusia, seperti terlihat pada diagram seperti berikut. Dalam mengerjakan tugas tersebut, gunakanlah dengan agar pengacuan yang dimaksud terlihat jelas.
Anda akan diberikan surat bukti pelanggaran berlalu lintas tilang berwarna biru.
Tanda tanganilah surat bukti planggaran berlalu lintas tilang itu.
(a) Contoh partisipan yang lain terdapat pada kalimat dalam teks “apa yang harus anda lakukan jika ditilang”.
(i) cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum dipakaian seragamnya.
(ii) tanyakanlah apa kesalahan anda, pasal berapa yang dilanggar, dan berapa dendanya.
(iii) jangan serahkan kendaraan atau stnk (surat tanda nomor kendaraan) begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor stnk.
(b) Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik, seperti melakukan dan menilang pada kalimat jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya.
(c) Verba tingkah laku verba yang mengacuh pada sikap yang di nyatakan dengan ungkpan verbal (bukan sikap mental yang tidak tampak), seperti menerima dan menolak pada setiap kalimat pada pengemudi mempunyai dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang di ajukan polontas,yaitu menerima tau menolak tuduhan tersebut.
(i) apabila menerima tuduhan, anda harus bersedia membayar denda ke bank
(ii) jika menolak tuduhan, katakan keberatan anda dengan sopan. Anda akan diberi surat bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk mengikuti sidang
c.) Konjungsi temporal adalah konjungsi yang mengacu pada urutan waktu sekaligus menjadi sarana kohesi teks, seperti pertama,kedua, ketiga, dan setelah, seperti pada kalimat :.... ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran. Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK begitu saja.
Carilah contoh konjungsi temporal lain. Jika tidak ada,kalian boleh mengambil contoh dari luar teks.
(i) pertama kenali si petugas
(ii) kedua pahami kesalahan anda
(iii) ketiga terima atau tolak tuduhan